Tags

, , , , , , , , ,

Nick Sandmann dan Jeff Bezos Breitbart.com

Nick Sandmann & Jeff Bezos; Breitbart.com

“Para Pengacara untuk murid Sekolah Tinggi Katolik Covington Nick Sandmann mengajukan gugatan terhadap Washington Post pada hari Selasa, mencari 250.000.000$ sebagai kompensasi dan hukuman ganti rugi,” koran konservatif Amerika Serikat Breitbart.com menulis.

“(Washington) Post telah mentargetkan secara keliru dan mengintimidasi Nicholas oleh sebab dia orang kulit putih, murid Katolik memakai topi hadiah merah ‘Make America Great Again’ pada perjalanan sekolah 18 Januari bagi March for Life di Washington D.C. ketika ia tanpa menduga dan tiba-tiba diperhadapkan oleh Nathan Phillips, seorang aktivis suku asli Amerika, yang memukul drum dan bernyanyi keras hanya berjarak beberapa inchi dari wajahnya,” bunyi isi gugatan dari dua ahli hukumnya.

Ahli hukum Nick juga berkata, Nick akan juga membuat gugatan kepada media besar lainnya.

Ringkasan kejadian 18 Januari: Para murid sekolah ini turut berpartisipasi pada acara March for Life, yang diadakan setiap tahun, memperingati aksi protes para orang AS yang Pro-Life atas dilegalkannya hukum Aborsi. Berita berkata, murid-murid Katolik ini, dan juga para aktivis dari suku asli Amerika di kotbahin oleh para penginjil jalanan orang-orang Afrika yang mengklaim dirinya adalah orang Yahudi asli. Tiba-tiba bapa tua Nathan ini memasuki kerumunan para murid, dan terjadi seperti apa yang ahli hukum Nick tulis di atas. Banyak orang merekam kejadian tersebut dengan telpon genggam camera mereka lalu mengeditnya dan mengirim ke media sosial; video editan ini menampakan seolah-olah Nick berlaku kurang ajar pada orang tua suku asli Amerika tersebut. Namun rekaman yang komplit menunjukkan Nathan lah yang menghampiri Nick, memukul drum dan bernyanyi di depan muka Nick untuk waktu yang cukup lama; raksi Nick adalah tidak bergerak dan tetap tersenyum. Namun banyak Media besar (Mainstream Media/ SMS) – yang memang sejak Donald Trump berhadapat dengan Mrs. H. Clinton untuk kursi kepresidenan telah membenci Mr. Trump dan menang dengan motto MAGA (Make Amerika Great Again) – memakai video editan tersebut untuk menyerang Nick, dimana target yang sesunggunya adalah menyerang kubu pendukung Mr. Trump.

Aborsi Penyebab Utama Kematian Sedunia di 2018, Membunuh 42 Juta Orang

Berita gugatan resmi ini mendapat sambutan positif yang sangat besar dari kubu Mr. Trump (lihat komentar mereka pada linknya).

Isi lengkap bisa dilihat pada sumbernya: Nick Sandmann Sues Washington Post for $250 Million over ‘Defamatory’ Coverage

Komentar dari saya: Gugatan hukum dan minta ganti rugi Nick Sandmann atas pemberitaan Media yang bersifat ’defamatory’ (menghina nama baik) dari perusahaan koran Washington Post ini mengingatkan saya pada sebuah lokakarja 3 hari yang diadakan oleh pemerintah bagi para pemimpin agama: membekali kami sebagai pemuka agama untuk mengerti budaya, adat dan hukum negara setempat sehingga kami bisa menolong jemaat dan bangsa kami masing-masing untuk mampu berasimilasi dan hidup dengan baik di negara asing tersebut. Pada sessi “Kebebasan Berbicara,” seorang imam Muslim dari Afrika bertanya kepada pembicara yang adalah ahli hukum: “Media sering memuat artikel yang menghina agama kami,” dengan nada protes. Ahli Hukum: “Ya, begitulah di sini. Setiap orang bebas mengungkapkan pendapat mereka!” Imam: “Jadi dimana dong batasanan dari kebebasan berbicara tersebut?” Ahli Hukum: “Jika kamu tidak setuju dengan isi berita tersebut, kamu dipersilahkan menuntut koran tersebut ke pengadilan. Nanti pengadilan akan memutuskan perkara kamu,” ia menjawab dengan ringan disertai senyum yang lebar.

Inilah bagusnya negara Demokrasi, setiap orang memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat mereka. Dan pada sisi lain yang dituduh pun punya hak penuh untuk membela nama baiknya.

Namun bagi orang beriman, yang lebih penting dari semua ini bukanlah masalah “kebebasan berbicara” dan “hak membela nama baik,” jelas sekali keduanya bagus dan berguna, yang terutama bagi kita adalah menjaga jiwa kita tetap murni, sikap hati kita haruslah di dasari pada sikap TAKUT AKAN ELOHIM  (fear of God). Elohim YAHWEH menyelidiki batin kita dan motivasi kita, firman-Nya berkata:

Sebab sebagaimana banyaknya mimpi, perkataan sia-sia melimpah; tetapi takutlah akan Elohim! Akhir kata dari segala sesuatu yang didengar: Takutlah akan Elohim dan peganglah perintah-perintah-Nya, karena inilah kewajiban setiap orang! Sebab Elohim akan membawa setiap perbuatan ke dalam penghakiman, atas segala yang tersembunyi, apakah itu baik, ataupun jahat. (Pengkotbah 5:7 & 12:13-14, ILT)

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” (Injil Matius 12:36-37, ITB)

Terlahir untuk memuliakan Adonai Yeshua Messiah dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa” – Joseph Hendry