Tags

, , , , , , , , , ,

Dan Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Kefas (petros), dan di atas baru karang ini (petra), Aku akan membangun gereja-Ku dan gerbang-gerbang alam maut (the gates of death / hell) tidak akan kuat menghadapinya. Matius 16:18 (IMB). Artikel ini akan membawa kita melihat kembali apa dan bagaimana sesungguhnya kepercayaan Gereja mula-mula yang telah dibangun oleh Yeshua dan diteruskan oleh para rasul-Nya. Tujuan: mengembalikan kita, Gereja-Nya, kembali kepada kasih mula-mula dan sekaligus memurnikan kita menjelang Hari Kedatangan-Nya yang kedua kali.

Tujuan utama Elohim YAHWEH mengutus Putra-Nya, Yeshua, adalah menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan akibat dosa. Visi dan misi besar-Nya ini, Bapa lakukan pertama-tama kepada umat perjanjian-Nya: bangsa Israel, benih Abraham. Dan melalui bangsa Israel keselamatan itu menyebar kepada bangsa-bangsa lain. Seperti nampak jelas di Kitab Suci, lihat Catatan Kaki nomor 5.

“Dan, ketika delapan hari telah digenap untuk menyunatkan bayi itu, Nama-Nya pun disebut Yeshua, nama yang disebutkan oleh malaikat sebelum Dia dikandung di dalam rahim. Dan ketika hari-hari penahiran-nya (”her” yakni Maria, ibu Yeshua)1 telah digenapi menurut Torah Musa,2 mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada YAHWEH, sebagimana yang telah tertulis di dalam Torah YAHWEH, ”Setiap anak laki-laki yang membuka rahim, akan disebut kudus bagi YAHWEH, dan untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang telah dikatakan di dalam Torah YAHWEH, ”Sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung mempati.” Lukas 2:21-24.

Saat Yohanes Pembaptis lahir, Imam Zakharia bernubuat tentang makna dan tugas Messiah (lihat penemuan VanderKam di bawah):

“Dan Zakharia, ayahnya, dipenuhi Roh Kudus dan ia bernubuat dengan mengatakan, ”Terberkatilah YAHWEH, Elohim Israel, karena Dia melawat dan melakukan penebusan bagi umat-Nya. Dan Dia menumbuhkan tanduk keselamatan bagi kita dalam keturunan Daud, hamba-Nya, sebagaimana Dia telah berfirman menurut mulut nabi-nabi-Nya yang kudus sejak zaman dahulu: Keselamatan dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menyatakan rahmat kepada para leluhur kita, dan agar perjanjian kudus-Nya akan diingat. … , agar dapat beribadah kepada-Nya tanpa rasa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Na sepanjang masa hidup kita.” Lukas 1:67-72.

Pernyataan Nubuatan di atas ini sama intinya dengan Tujuan Elohim YAHWEH mengutus nabi Musa; melepaskan umat Israel dari kontrol raja Mesir. Lihat Kitab Keluaran 7-10, Firman-Nya kepada Firaun berkali-kali: “Suruhlah umat-Ku pergi agar mereka dapat melayani Aku.” Kata “melayani Aku” itulah makna dari kata “ibadah” di Alkitab. Ini perlu kita ingat dan lakukan.

Kata “melayani Aku” itulah makna dari kata “ibadah” di Alkitab. Ini perlu kita ingat dan lakukan.

Nubuatan imam Zakaria ini – ”sebagaimana Dia telah berfirman menurut mulut nabi-nabi-Nya yang kudus sejak zaman dahulu.” (a.70) – telah tergenapi secara sempurna oleh Messiah Yeshua; nampak pada perkataan dan perbuatan Messiah selama masih hidup di bumi di abad ke-1 CE.3 Dan juga perintah Yeshua kepada 12 rasul di misi penginjilan pertama mereka: ”Janganlah kamu pergi ke jalan bangsa-bangsa lain dan janganlah masuk ke kota orang-orang Samaria, tetapi pergilah kepada domba-domba yang hilang dari keluarga Israel.”4 Perintah ini jelas sesuai perintah Bapa-Nya, bahwa melalui bangsa Israel lah keselamatan akan datang kepada bangsa-bangsa lain!5 Karenanya, tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa semua rasul Messiah adalah orang-orang Israel termasuk rasul Paulus. Pengikut Messiah ini di jaman para rasul disebut dengan nama ”Orang-orang Nazaret” (the Nazarens), sesuai dengan panggilan kepada rabi (guru) mereka: ”Yeshua Orang Nazaret” (the Nazaren),6 juga Yeshua memperkenalkan diri-Nya sendiri kepada Saulus (Paulus), yg Dia panggil menjadi rasul bagi bangsa-bangsa lain (Kis. 22:8).

Dalam literatur Kristen Barat doktrin mereka terkadang disebut ”Jewish Christianity,” saya menyebutnya “Kristianiti Ibrani,” sebab mereka adalah 12 suku Israel, dan bukan hanya Yehuda dan Benyamin. Kata “Jewish” (orang Yahudi) arti utamanya adalah “orang Yudea.”

Baca juga:

Kitab Kisah para Rasul pasal 15 tentang “Sidang Yerusalem,” menceritakan pada kita adanya pandangan yang berbeda diantara Kristen Ibrani ketika sejumlah orang Yunani dan bangsa lainnya mulai bergabung ke dalam Gereja Yeshua. Permasalahan berhasil diselesaikan oleh para rasul, namun pengelompokan tetap tidak terhindarkan, berakibat melahirkan sejumlah cabang baru, diantaranya: Essene, Ebionite, Elkesaite dan lain-lain. Mereka memiliki beberapa perbedaan doktrin, namun kesamaan mereka sangat menonjol: semua tetap berpegang pada ajaran Torah; memelihara hari Sabat dan sunat daging. Tentang keilahian Yeshua, mereka percaya bahwa Yeshua tidaklah pra-eksisten, tidak seperti yang dirumuskan di doktrin Tritunggal, dan karena itu secara otomatis Yeshua tidaklah sejajar dalam keberadaan dan kuasa yang Bapa-Nya miliki. Baca: Para Rasul percaya di Alkitab Mengajarkan Doktrin Tritunggal?

Hal ini juga terlihat jelas sekali pada tulisan Justin Martyr: Percakapan dengan Trypho. Justin adalah seorang teolog Kristen berlatar belakang filsafat Yunani, mati 165 CE. Dipercayai tulisan ini berdasarkan pertemuan mereka di sebuah jalanan di Yunani, dimana Trypho, disertai beberapa rekannya, menyapa Justrin terlebih dahulu:

Justin Martyr; Dialogue with Trypho. Bab 47-48.7 Justin menulis, “Tetapi jika, Trypho,” saya melanjutkan, “beberapa dari ras Anda, yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Messiah ini, memaksa orang-orang bukan Yahudi yang percaya kepada Messiah ini untuk hidup dalam segala hal sesuai dengan hukum yang diberikan oleh Musa, atau memilih untuk tidak bergaul begitu dekat dengan mereka, saya dengan cara yang sama tidak menyetujui mereka. Tetapi saya percaya bahwa bahkan mereka, yang telah dibujuk oleh mereka untuk mematuhi dispensasi hukum bersama dengan pengakuan mereka akan Elohim di dalam Messiah, mungkin akan diselamatkan.”8

Trypho meresponi pendapat Justin, Kami telah mendengar pendapatmu tentang hal-hal ini. Lanjutkan wacana di mana Anda tinggalkan, dan selesaikan. Karena beberapa di antaranya tampak paradoks, dan sama sekali tidak mampu membuktikan. Karena ketika Anda mengatakan dengan yakin bahwa Messiah ini ada, dan adalah Elohim, sebelum segala zaman [pre-eksisten], kemudian Dia bahkan dilahirkan dan menjadi manusia dan menderita, dan bahwa Dia bukan manusia pada asalnya [mahluk inkarnasi: Elohim jadi manusia], bagiku tampaknya tidak hanya aneh tetapi bahkan bodoh.”9

Bagi Justin, Yeshua bukan hanya Messiah, tapi juga pre-exsisten dan Elohim. Namun ia jujur mengakui tidak bisa membuktikan dua hal terakhir yang ia klaim itu, perhatikan:

”Tetapi karena saya telah membuktikan dengan pasti bahwa orang ini adalah Messiah dari Elohim, siapa pun Dia, bahkan jika saya tidak mampu membuktikan bahwa Dia sudah ada sebelumnya, dan tunduk untuk dilahirkan sebagai manusia yang memiliki nafsu yang sama dengan kita, memiliki tubuh, sesuai dengan kehendak Bapa; dalam hal terakhir ini saja hanya untuk mengatakan bahwa saya telah keliru, dan tidak menyangkal bahwa Dia adalah Messiah, meskipun tampaknya Dia dilahirkan sebagai manusia dari manusia, dan terbukti bahwa Dia telah menjadi Messiah melalui pemilihan. Karena ada beberapa, teman-temanku [orang-orang Kristen Israel],” kataku, dari ras kamu, mengakui bahwa Dia adalah Messiah, namun menyatakan bahwa Dia hanyalah manusia yang berasal dari manusia; dengan siapa saya tidak setuju, saya bahkan tidak akan melakukannya meskipun sebagian besar dari mereka yang memiliki pendapat yang sama seperti saya mengatakan demikian, karena kita telah diperintahkan oleh Messiah sendiri untuk tidak mematuhi doktrin manusia tetapi yang diwartakan oleh para nabi yang diberkati dan diajarkan oleh-Nya.”10

Dari tulisan Justin ini, nampak empat hal tentang Kristen Ibrani:

  1. Pada ada jaman Justin, masih ada orang Yahudi Pengikut Yeshua, yang di sebut ”Kristen”
  2. Mereka mengakui dan percaya Yeshua adalah pribadi yang telah terpilih (elected) jadi Messiah, manusia seutuhnya
  3. Yeshua Messiah tidaklah pre-eksistensi dan bukan Elohim
  4. Adanya kelompok Kristen Ibrani yang memaksa Kristen bukan-Ibrani melakukan aturan Torah, sekalipun Sidang Yerusalem (Kis. 15) telah memutuskan kebijakan para rasul bagaimana bangsa-bangsa lain harus hidup sebagai Pengikut Yeshua Messiah.

Dan perlu dicatat: tidak ada satu nabi pun di Perjanjian Lama yang meneguhkan klaim Justin ini bahwa para nabi mewartakan Yeshua adalah Elohim, dan mereka diajar oleh Yeshua Messiah. Kita di abad ke-21, telah memiliki Alkitab yang lengkap, dan tersedia dalam berbagai versi, kita bisa periksa sendiri, tidak seperti di jaman Justin, abad awal pertengahan ke-2.

Profesor Schoeps menemukan bahwa Kristologi orang-orang Kristen Ibrani asli adalah: “Adoptionist’ seutuhnya: untuk mereka Baptisan dan Kebangkitan adalah peristiwa-peristiwa yang sangat penting di dalam karir Yeshua.”11 Ia memberi contoh ayat yang dinyatakan oleh Rasul Paulus: Dan jika Messiah tidak dibangkitkan, maka sia-sialah imanmu dan kamu masih hidup dalam dosa-dosamu. … maka kita adalah orang-orang yang paling menyedihkan dari segala orang. (1 Kor. 15:17), baca sampai ayat ke 20. Bagi orang Kristen Ibrani di empat abad pertama, pribadi Messiah (hadir, tersalib dan bangkit) adalah inti dari iman dan ajaran mereka. Dan ini sejalan dengan isi Kitab Henokh tertulis tentang Yeshua sebagai ”Putra Manusia” dan menyebutnya ”the Elect One” (Orang Yang Terpilih) sebanyak 22 kali.12

Doktrin ”adopsionisme” umumnya diartikan oleh para teolog Barat bahwa Elohim YAHWEH, ’mengadopsi’ (memilih seseorang untuk masuk menjadi anggota) Yeshua ketika Yeshua keluar dari air setelah dibaptis, mengawali masa pelayannan-Nya – sebagai Messiah – di usia 30 tahun; berdasarkan Injil Sinoptis (Matius, Markus dan Lukas). Ini beda jauh dengan doktrin Tritunggal / Trinity modern.

Konsep bangsa Israel tentang “Messiah” menurut VanderKam berdasarkan manuskrip Gulungan-gulungan Laut Mati ada memakai titel-titel sebagai berikut: Righteous One, Chosen One, Son of Man, Son (of God), God’s Servant, Prince of the Congregation, Branch of David, Interpreter of the Law, (High) Priest.13

Mungkin anda bertanya, mengapa semua hal yang berkaitan dengan bangsa Ibrani dan budayanya tidak diajarkan di gereja-gereja di masa kini? meskipun Alkitab telah jelas menyatakan bahwa semua nabi dan rasul bahkan Juruselamat orang Kristen adalah orang Israel. Ada banyak buku Kristen yang telah membahas masalah ini dengan baik sekali. Dua buku diantaranya ialah tulisan Steve Maltz,14 How the Church Lost the Way. And How it [she] can find it again. Perhatikan: bukan “its / her way” tetapi “The Way.” Steve: “Sebelum Gereja telah terbiasa memanggil dirinya sendiri Gereja (The Church), itu telah dipanggil Jalan (the Way).” Yang lebih dalam Messianic Judaism, tulisan Dan Cohn-Sherbok. Beliau seorang Profesor Emeritus Judaism pada Universitas Wales, UK, dan seorang Reform Rabbi; saya baru saja memulai membaca buku ini.


Catatan Kaki:

  1. ”the day of her cleansing” (versi TS2009, juga pada SLV dan KJV), dan ini sesuai dengan Kitab Imamat 12:1-8, perhatikan ayat 2, 4 & 6. Konsep Ibrani: Bayi tidak perlu ditahirkan, baptisan bayi sama sekali asing bagi bangsa Israel. Berbagai terjemahan Alkitab Indonesia di luar KS-ILT meniadakan kata ”dia/her” ataupun kata ”mereka” (Maria dan putranya). Versi Suriah dan Ethiopia dan EMTV serta ISV: “mereka.”
  2. Idem; yakni hari ke-40 setelah melahirkan (a. 4); “Bayi Yeshua diserahkan kepada YAHWEH” bukan untuk dibaptis oleh imam, tetapi diberkati. Praktek ini masih dilakukan oleh Gereja modern tertentu seperti Gereja Pentakosta, Baptis misalnya.
  3. Matius 4:12-16, Luk. 13:16, kepada ibu dari Libanon: Mat. 15:24-26, Mark. 7:26.27
  4. Mat. 10:5-6
  5. Yesaya 2:3, 14.1, 56:6-8, dan diulangi oleh nabi Mika 4:2, dan Yez. 47.22-23, Zak. 2:10-11, 8:23, dan Yoh. 4:22, Lukas 24:47
  6. Mat. 2:23, Mark. 10:47, Luk 24:19, Yoh. 19:19
  7. Justin Martyr (110-165), Orang berbahasa Yunani kelahiran Samaria. Sebelum ia jadi Kristen, ia murid dari ajaran filsafat Yunani, itu sebabnya Trypho menyapa Justin “Salam, O filsuf!” (bab 1). Dan “Trypho kemungkinan atau tidak adalah Rabbi Tarphon” A. J. B. Higgins pada bukunya Jewish Messianic Belief in Justin Martyr’s Dialogue with Trypho; catatan kakinya: The identification has been assumed by many scholars.
  8. Justin Martyr; Dialogue with Trypho.  Bab 47 Teks diambil dari terjemahan A. Lukyn Williams, D.D. London, 1930
  9. Idem. Bab 48. Terjemahan Roberts-Donaldson sedikit beda: For when you say that this Christ existed as God before the ages, then that He submitted to be born and become man, yet that He is not man of man, this [assertion] appears to me to be not merely paradoxical, but also foolish.”
  10. Idem. Bab 48.
  11. SGF Brandon, M.A., D.D. The Fall of Jerusalem and The Christian Church, London 1951. APPENDIX: Jewish Christianity according to Professor H.J. Schoeps. hL. 262
  12. Contoh: Bagian 2.48:2 And at that hour that Son of Man was named In the presence of the Lord of Spirits, And his name before the Head of Days. 4 He shall be a staff to the righteous whereon to stay themselves and not fall, And he shall be the light of the Gentiles, And the hope of those who are troubled of heart. 49:2b Because the Elect One standeth before the Lord of Spirits, And his glory is for ever and ever, And his might unto all generations. 4 And he shall judge the secret things, And none shall be able to utter a lying word before him; For he is the Elect One before the Lord of Spirits according to His good pleasure. 51.1 For in those days the Elect One shall arise, 3 And the Elect One shall in those days sit on My throne,. “The Lord of Spirits” = “Tuan dari Roh-roh” adalah Elohim YAHWEH yang memiliki tujuh macam jenis Roh, lihat Yesaya 11:1-5.
  13. Messiah In Judaism And Jewish Messianism
  14. Steve Maltz adalah seorang Kristen Ibrani, hidup di London. Christhoper Hill, guru Alkitab dan Pemancar radio Kristen, pada Kata Pengantar buku ini menulis, “Baca buku ini; tetapi di atas semuanya, pelajari Latihan-latihan dari buku ini. Mereka penting sekali bagi kesuksesan kesaksian Gereja yang benar dalam hari-hari terakhir ini. Mark Weeden, Pendeta Senior Worthing Tabernacle menulis, ”Dengan pengetahuan yang besar; menjelaskan banyak konsep dengan sederhana, Stave Maltz membawa kita kembali ke akar iman Kristen kita. Saya percaya bahwa setiap pendeta dan pekerja di Negara (Inggris) akan mendapat keuntungan dari membaca buku ini.” Penerbit buku ini adalah Saffron Planet.

“Terlahir untuk memuliakan Adonai Yeshua Messiah dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa” – Joseph Hendry